Bengkulu – Kamis, 4 September 2025 SMP Negeri 19 Kota Bengkulu menutup Program Belajar Siswa Prioritas Gelombang 1. Acara ini dihadiri langsung Danlanal Bengkulu, Kapten Laut T.B. Gunawan dan orang tua siswa. Dalam sambutannya, Danlanal Bengkulu meminta agar setelah mengikuti Program Belajar Siswa Prioritas, siswa bisa berubah.
“Kalian tugasnya hanya untuk belajar, menjaga disiplin, saling menghargai, saling menghormati, ada kekompakan, dan takut kepada Yang di Atas,” ucapnya. “Jika siswa tidak bisa mengikuti aturan di sekolah, yang terjadi adalah penyesalan.”
Untuk diketahui, Program Belajar merupakan singkatan dari Bina Etika Latih Akal dan Jiwa Menjadi Adaptif dan Reflektif. Pesertanya adalah siswa prioritas. Maksudnya, siswa yang terlibat kenakalan remaja, seperti sering bolos sekolah, merokok, membawa senjata tajam (sajam) dan terlibat geng motor.
Wakil Kesiswaan, Alian Hapri, S.Pd. selaku Ketua Panitia mengatakan, penjaringan peserta siswa prioritas dilakukan guru BK.
“Siswa yang kita anggap prioritas didata oleh guru-guru BK. Selanjutnya, guru BK mengusulkan kepada Wakil Kesiswaan agar nama-nama tersebut dibina lebih lanjut,” terangnya.
Kelas prioritas dilaksanakan sejak 1 – 4 September 2025. Bertempat di aula dan lapangan sekolah, kegiatan ini diikuti 53 siswa dan diisi guru PAI, guru BK dan dua orang anggota Lanal Bengkulu, Bapak Ganjar dan Bapak Hendra. Materi kelas Prioritas adalah penyadaran akhlak siswa, pendisiplinan diri dan baris-berbaris. Selama kegiatan berlangsung, siswa tampak antusias dan gembira meskipun kegiatan dilaksanakan setelah jam belajar reguler. Bahkan di hari pertama saat acara perenungan, siswa terlihat menangis karena haru dan menyesal. Darwin Putra Bryan, peserta dari kelas 9E mengaku, “Kegiatan ini seru dan berkesan”.
Lia Anggraini, M.Pd., Kepala SMPN 19 Kota Bengkulu mengungkapkan, Program Belajar Siswa Prioritas dilaksanakan atas keprihatinannya terhadap kenakalan remaja yang dilakukan siswa. Di awal tahun ajaran baru 2025/2026, belasan siswa terlibat tawuran dengan sekolah lain, bahkan beberapa terindikasi sebagai anggota geng motor dan membawa sajam. Terinspirasi dari sekolah barak di Jawa Barat, muncullah gagasan membuat Program Siswa Prioritas. Menurutnya, program ini dilaksanakan sebagai perhatian dan bentuk nyata sekolah dalam membina anak-anak. Kelas ini diharapkan membawa perubahan yang lebih baik kepada siswa.
“Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari. Tapi semoga 4 hari ini menjadi titik balik kalian untuk menjadi peribadi yang baru. Pribadi yang bisa membuktikan kepada kawan-kawan yang lain bahwa kalian adalah spesial,” ucapnya sebelum menutup Program Belajar Kelas Prioritas Gelombang 1. Sebagai tindak lanjut program Kelas Prioritas, seluruh siswa akan dijadikan petugas upacara bendera pada Senin (8/9/2025). “Kalian harus buktikan bahwa kalian mampu,” tegas Lia Anggraini.
Untuk kelanjutan program, Lia Anggraini menyatakan bahwa program perdana ini masih dianalisa. Namun ia berharap, sebanyak 53 orang siswa tidak masuk lagi di Kelas Prioritas gelombang kedua. Untuk itu, beliau menegaskan tugas siswa sebagai pelajar SMP Negeri 19 Kota Bengkulu kepada orang tua.
“Kami cuma menitip pesan, agar anak-anak hadir pukul 07.20, pulang pukul 14.30. Tugas dikerjakan, ibadah dilaksanakan,” pungkasnya.***
Humas SMP Negeri 19 Kota Bengkulu