Setelah dilakukan rapat bersama dengan tim satgas covid-19 kota Bengkulu mengenai KBM di masa pandemi Covid-19, saat ini pembelajaran tatap muka kembali berpedoman ke SKB 4 menteri dimana zona hitam. merah. Oranye tetap belajar daring. Sedangkan daerah kuning dan hijau tatap muka bersayarat (lihat di SKB 4 menteri) namun Dalam zona kuning atau hijau orang tua masih punya hak untuk anaknya milih tatap muka atau daring shg sekolah tetap mempersiapkan pelayanan 2 medhoda mengajar tatap muka bersayarat dan daring . Selanjutnya jika zona kuning dan Hijau pluktuatif meningkat ke oranye dst satgas covid-19 kota dan Disdik berhak untuk menghentikan KBM tatap muka bersyarat tersebut kembali ke daring. Senin 2 Agustus 2021.
Sesuai dengan apa yang sudah disepakati dan di sampaikan kepada guru dan para kepala sekolah, bahwa sekolah harus menyiapkan prokes kesehatan serta memastikan sudah ada izin (surat penyataan orang tua) untuk pembelajaran tatap muka, setelah itu sekolah harus mengecek persiapan prokes dan satgas membuat check list kesiapan pembelajaran tatap muka. Laporkan ke fasilitas kesehatan tentang kesiapan pembelajaran tatap muka dengan melampirkan check list yang telah dibuat. surat pernyataan dari orang tua yang ditulis tangan tentang bersedia atau tidak bersedia anaknya belajar secara tatap muka.
Pandemi COVID–19 membawa pengaruh kepada semua lintas kehidupan, khusunya pendidikan. Akibat dari pandemic COVID–19, pelaksanaan sekolah dari taman kanak–kanak hingga universitas di tutup sementara. UNESCO mengatakan bahwa 300 juta murid terganggu kegiatan sekolahnya dan penutupan sekolah sementara akibat dari kesehatan dan krisis.
Untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID–19 diperlukan kerjasamanya semua pihak upaya yang dilakukan pemerintah adalah tidak berkerumun dalam keramaian, tidak pergi ke pasar, tempat perolahragaan, tempat budaya dan lain sebagainya. Serta masyarakat yang bekerja di kantor, diusahakan untuk melakukan pekerjaan di rumah saja (Work
From Home). Begitu pun pada bidang pendidikan, pembelajaran dilakukan dirumah saja (Learning From Home). Learning From Home merupakan pengalaman pertama yang dilakukan secara massal di Indonesia. Banyak pelajar dan guru belum terbiasa dengan Learning From Home yang dilakukan secara daring Agar pembelajaran daring dapat berjalan dengan efektif, diperlukakan persiapan oleh pihak sekolah dan orangtua wali murid. Pihak sekolah memberikan fasilitas kepada guru berupa perangkat laptop atau hanphone kepada Guru dan paket internet yang diperlukan. Sedangkan pihak orangtua mempersiapkan perangkat handphone dan paket internet serta pendampingan terhadap putra putrinya.